Ngaji Online Kitab Risalah Ahlusunnah wal Jamaah Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari
Oleh : Ketua PCNU Kota Surabaya
DR. KH. Achmad Muhibbin Zuhri, M.Ag
Baca pula : Klick Isi Kitab
Hadits no. 15 :
Rasulullah bersabda : supaya kita memohon kepada Allah SWT untuk memenuhi hajat-hajat kebutuhan kita, tapi setelah diberi kenikmatan seyogyanya tidak semata-mata menunjukan kecuali sebatasnya saja (tahadduts bin ni'mah)
Karena sesungguhnya orang yang mendapatkan kenikmatan, ada saja orang yang hasud (hasud lebih dari iri hati, dengan menginginkan kenikmatan orang lain hilang), maka kenikmatan diimbangi dengan sodaqoh.
Hadits no. 16 :
Perintah untuk berbelas kasih kepada siapapun (manusia, hewan, tumbuhan). Bagi yang dapat melakukan ini, Allah akan memberikan belas kasih-Nya, dan para malaikat di langit mendoakan agar orang tersebut mendapatkan Rahmad dari Allah.
Dasar untuk melahirkan akhlak yang karimah adalah kasih sayang kepada Allah, tidak egois, tidak abai pada orang lain dan lingkungan sekitarnya.
Orang yang tidak memiliki kasih sayang cenderung merusak, mengeksploitasi dan berbuat dholim dan tidak punya "tepo sliro"
"Loman" terhadap makhluknya Allah, makan akan ditolong Allah pada saat kesulitan, namun tidak mengharap mendapatkan pertolongan balik dari yang diberi kasih sayang, sehingga akan menimbulkan "gelo" dan bisa merusak amalan yang lalu. misalnya pernah menghutangi tetapi tidak mau menghutangi balik.
Rahmad Allah bisa menyelamatkan dari musibah dan kecelakaan yang akan menimpa seseorang.
Nabi Ibrahim bergelar Khalilullah yang artinya teman kekasih Allah, disebut demikian karena beliau tidak makan sendirian kecuali mengajak orang lain makan bersama beliau. Sehingga pada saat dilempar Namrudz ke kobaran api, justeru ditolong Allah dengan menjadikan api menjadi dingin dan tidak membakarnya.
Hadits no. 17 :
Orang muslim yang baik, membuat keberadaannya untuk orang lain selamat, tidak terluka, tersakiti, selamat secara batin, tidak dihinakan, dari lisan dan tangannya.
Ada dua instrumen selamat dan tenteram, yaitu :
Karena sesungguhnya orang yang mendapatkan kenikmatan, ada saja orang yang hasud (hasud lebih dari iri hati, dengan menginginkan kenikmatan orang lain hilang), maka kenikmatan diimbangi dengan sodaqoh.
Hadits no. 16 :
Perintah untuk berbelas kasih kepada siapapun (manusia, hewan, tumbuhan). Bagi yang dapat melakukan ini, Allah akan memberikan belas kasih-Nya, dan para malaikat di langit mendoakan agar orang tersebut mendapatkan Rahmad dari Allah.
Dasar untuk melahirkan akhlak yang karimah adalah kasih sayang kepada Allah, tidak egois, tidak abai pada orang lain dan lingkungan sekitarnya.
Orang yang tidak memiliki kasih sayang cenderung merusak, mengeksploitasi dan berbuat dholim dan tidak punya "tepo sliro"
"Loman" terhadap makhluknya Allah, makan akan ditolong Allah pada saat kesulitan, namun tidak mengharap mendapatkan pertolongan balik dari yang diberi kasih sayang, sehingga akan menimbulkan "gelo" dan bisa merusak amalan yang lalu. misalnya pernah menghutangi tetapi tidak mau menghutangi balik.
Rahmad Allah bisa menyelamatkan dari musibah dan kecelakaan yang akan menimpa seseorang.
Nabi Ibrahim bergelar Khalilullah yang artinya teman kekasih Allah, disebut demikian karena beliau tidak makan sendirian kecuali mengajak orang lain makan bersama beliau. Sehingga pada saat dilempar Namrudz ke kobaran api, justeru ditolong Allah dengan menjadikan api menjadi dingin dan tidak membakarnya.
Hadits no. 17 :
Orang muslim yang baik, membuat keberadaannya untuk orang lain selamat, tidak terluka, tersakiti, selamat secara batin, tidak dihinakan, dari lisan dan tangannya.
Ada dua instrumen selamat dan tenteram, yaitu :
- Lisan, mengeluarkan bahasa pujian, celaan, bahkan "mencep" saja menyakitkan dan bisa menimbulkan peperangan.
- Tangan, bisa fisik dengan memukul. Bisa diartikan kekuasaan, pemimpin bisa mengakibatkan kesengsaraan bagi rakyatnya.
Lisan secara kontekstual bisa status, komentar melalui ujung jari pada sosial media.
Yang dilakukan lisan mencerminkan pada yang dipikirkan, dan dapat menentukan sikap, dan sikap menentukan karakter seseorang.
Untuk mengetahui integritas karakter seseorang dengan men-tracing / menelusuri pada media sosial yang dipunyai. Ada orang yang komentarnya protes terus, status "lebay", menyalahkan orang lain dan mau benar sendiri.
Orang yang hijrah secara essensial adalah perkara mencegah yang dilarang oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Hijrah yang di-create generasi milenial yang menggambarkan tren dengan simbol artifisial misalnya : kopyah hijrah, niqob hijrah dan komunitas hijrah. Yang penting bisa move-on dari masa kelam, maksiat di masa lalu menggantinya dengan kebaikan dengan orientasi ke depan.
Baca pula :
- Hadits no : 1 dan 2
- Hadits no : 3 dan 4
- Hadits no : 5, 6, 7 dan 8
- Hadits no : 9, 10, dan 11
- Hadits no : 12, 13, dan 14
- Hadits no : 15, 16, dan 17
- Hadits no : 18, 19, 20, dan 21
- Hadits no : 22, 23, 24, dan 25
- Hadits no : 26, 27, dan 28
- Hadits no : 29, 30, 31 dan 32
- Hadits no : 33, 34, 35 dan 36
- Hadits no : 37, 38, 39, dan 40
Semoga menjadi ilmu barokah dan bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar