Ngaji Online Kitab Risalah Ahlusunnah wal Jamaah Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari
Oleh : Ketua PCNU Kota Surabaya
DR. KH. Achmad Muhibbin Zuhri, M.Ag
Baca pula : Klick Isi Kitab
Hadits no. 12 :
Rasulullah bersabda :
Kamu sekalian adalah pemimpin, (imam, orang yang bertanggung jawab, atau pemerintah, penguasa, amir, sulton) yang bertugas untuk menjaga "ngerekso" orang yang diamanahkan kepadanya. Dan akan dimintai tanggung jawab atas kewenangan tersebut.
Muncul kaidah : apa yang dilakukan imam/ pemimpin harus berorientasi pada maslahat, menjaga kebaikan, kesejahteraan orang-orang yang dipimpinnya.
Amanat pemimpin adalah kemaslahatan umatnya, yaitu :
Hadits no. 13 :
Lebih pada aspek sosial, yakni :
Hadits no. 14 :
Agama akan tetap lestari, kekal, sampai hari akhir. Sehingga kita wajib membela agama Allah dengan perintah dan syiar-syiarnya.
Tapi jangan "GR / Gede Rumongso", bahwa tanpa upaya kita, maka agama akan tumbang. Karena sesungguhnya Allah tetap akan menjaganya.
Muncul kaidah : apa yang dilakukan imam/ pemimpin harus berorientasi pada maslahat, menjaga kebaikan, kesejahteraan orang-orang yang dipimpinnya.
Amanat pemimpin adalah kemaslahatan umatnya, yaitu :
- Laki-laki pemimpin rumah tangga, untuk isteri, anak-anak, pembantunya dan orang yang menjadi tanggungannnya, serta harus mpertanggungjawabkan dari bahaya lahir batin, duniawi (lapar, sengsara, sakit) dan ukhrowi (terhindar dari maksiat dan meninggalkan kewajiban)
- Istri menjadi "Menteri Dalam Negeri" dalam mengurus rumah tangga, menjaga harta suaminya dan mengelola demi kesejahteraan anggota keluarga. Mentasarufkan nafkah suaminya untuk diprioritaskan kebutuhan primer lalu sekunder. Tidak membelanjakan barang tersier sedangkan pangan dan pendidikan anak tidak dijalankan
- Pelayan / asisten rumah tangga adalah orang yang "ngerekso" untuk menjaga harta tuannya, tidak boleh memanfaatkan harta tuannya tanpa sepengetahuan majikannya tersebut.
Intinya : "Setiap kita dalam posisinya masing-masing mempunyai tanggung jawab untuk mewujudkan kebaikan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya"
Hadits no. 13 :
Lebih pada aspek sosial, yakni :
- Kewajiban kepada orang yang beriman harus berbicara yang baik, dilihat dari substansinya : isi, faktual, benar; maupun benar secara konteksnya. Karena ada kalimat yang benar tapi diucapkan dalam konteks yang tidak pas, sehingga tidak khoir
- Pembicaraan yang baik adalah yang sesuai untuk mukotobnya; bisa jadi pembicaraan menjadi jenuh karena pembicaranya tidak mempertimbangkan pendengarnya. DR. Luther. Jr berkata : "secara alamiah Tuhan memberikan dua telinga dan satu mulut, sehingga kita lebih banyak mendengar daripada berbicara." dan pembicaraan yang baik itu tahu waktunya.
- Karakter orang yang beriman memiliki kepedulian dan mempunyai sikap yang baik terhadap tetangga. Karena ukuran orang baik atau tidak, tanyakan pada tetangganya.
- Muliakan tamu, karena langsung maupun tidak langsung mendapatkan rahmad dari Allah. Dengan wajah yang baik dipersilakan duduk dan memberikan suguhan, seperti ulama yang selalu memberi suguhan makan kepada tamunya (bila memungkinkan)
Hadits no. 14 :
Agama akan tetap lestari, kekal, sampai hari akhir. Sehingga kita wajib membela agama Allah dengan perintah dan syiar-syiarnya.
Tapi jangan "GR / Gede Rumongso", bahwa tanpa upaya kita, maka agama akan tumbang. Karena sesungguhnya Allah tetap akan menjaganya.
Baca pula :
- Hadits no : 1 dan 2
- Hadits no : 3 dan 4
- Hadits no : 5, 6, 7 dan 8
- Hadits no : 9, 10, dan 11
- Hadits no : 12, 13, dan 14
- Hadits no : 15, 16, dan 17
- Hadits no : 18, 19, 20, dan 21
- Hadits no : 22, 23, 24, dan 25
- Hadits no : 26, 27, dan 28
- Hadits no : 29, 30, 31 dan 32
- Hadits no : 33, 34, 35 dan 36
- Hadits no : 37, 38, 39, dan 40
Semoga menjadi ilmu barokah dan bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar