Selasa, 05 Mei 2020

Hadits no : 18, 19, 20 dan 21


Ngaji Online Kitab Risalah Ahlusunnah wal Jamaah Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari
Oleh : Ketua PCNU Kota Surabaya
DR. KH. Achmad Muhibbin Zuhri, M.Ag

Baca pula : Klick Isi Kitab

Hadits no. 18 :
Rasulullah mengajarkan untuk tidak terjebak pada prasangka kepada orang lain yang belum terverivikasi kebenarannya, tapi sudah disampaikan ke orang lain sehingga menyebabkan kedholiman.

Allah Swt berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari praduga, sesungguhnya sebagian praduga itu adalah dosa."

Hanya penyidik yang mempunyai kewenangan menduga dan membuktikan ke pengadilan

Beda antara Dzon dan Kewaspadaan
Bila dikuati dengan penilaian atas tampilan seseorang, maka sudah termasuk dzon/ prasangka.

Prasangka diungkapkan ke teman untuk menjadi premis-premis dalam dialog, padahal itu masih persepsi.

Berita tidak sama dengan opini, sehingga berita tidak boleh dicampuradukan dengan opini wartawan, karena sebohong-bohong cerita adalah prasangka.

Hadits no. 19 :
Kita tidak mendholimi orang lain dengan prasangka kita, apalagi dengan judgement, karena boleh jadi orang yang tampilan fisiknya tidak "dayani" tapi justeru punya kualitas di hadapan Allah

Dalam kitab Nashoihul Ibad, Allah merahasiakan enam hal, salah satunya adalah merahasiakan kekasih-KekasihNya, apalagi ada jenis wali yang selalu disangka orang untuk dicela buruk, untuk menyembunyikan kewaliannya.

Hadits no. 20 :
Ibarat pepatah : "Gajah di pelupuk mata tidak kelihatan, sedangkan semut di seberang lautan kelihatan."

Ciri orang jelek adalah, seakan orang lain dianggap selalu salah, dan diri sendiri selalu baik.

Hadits no. 21 :
Siapa yang menghilangkan kesulitan orang lain, maka dia akan dibantu oleh Allah kesulitannya pada hari kiamat

Kiamat keadaannya sangat mencekam, bekal disaat itu adalah memudahkan kesulitan orang lain saat di dunia, sehingga Allah memudahkannya di dunia - akhirat.

"Kalau urusan itu bisa dipermudah, mengapa harus dipersulit"

Jangan suka mengumbar aib orang lain. Aib adalah apabila diketahui orang lain, maka orang tersebut akan malu.

Kita sendiri mempunyai aib yang banyak, yang andai diungkap pastilah malu. Untung saja Allah masih menutupinya.

Masa setelah Rasulullah wafat, suatu saat Umar bin Khatab didatangi pemuda yang takut dan sembunyi di sudut masjid Nabawi yang lari dari kejaran para penagih hutang. Lalu Umar berkata tentang hadits : "Sesungguhnya Allah akan menolong hamba-Nya, seandainya hamba itu menolong saudaranya."

Bila ibadah sosial benturan dengan ibadah ritual, maka ibadah sosial diprioritaskan. Misalnya, orang tua memanggil sedangkan anaknya sedang sholat, maka setelah panggilan ketiga wajib menjawabnya.

Siapa yang berproses dalam mencari ilmu, maka dimudahkan jalannya menuju surga.

Siapa yang berkumpul di tempat - tempat sujud (masjid/musholah) untuk proses tadarus/ proses membaca dan menyimak Al-Qur'an, maka akan diberikan ketenangan hidup dan malaikat mengawalnya dengan menyebut-nyebutnya sebagai orang yang dekat kepada Allah.

Baca pula :
Semoga menjadi ilmu barokah dan bermanfaat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar