Ngaji Online Kitab Risalah Ahlusunnah wal Jamaah Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari
Oleh : Ketua PCNU Kota Surabaya
DR. KH. Achmad Muhibbin Zuhri, M.Ag
Baca pula : Klick Isi Kitab
Hadits no. 29
Orang yang mendukung, menghormati, mengagungkan ahli bid'ah (sesuatu amalan yang baru datang, atau fikiran yang baru, tetapi barunya diciptakan seolah-olah bagian dari syariat) misalnya menciptakan sholat tertentu, maka dia sama dengan menolong untuk merobohkan agama islam.
Allah SWT tentu tidak menerima amalan bid'ah yang tidak memiliki landasan hukum syariat.
Tahlilan, wirid, yang tidak sama persis seperti di zaman Rasulullah tidak dianggap bid'ah
Allah SWT tentu tidak menerima amalan bid'ah yang tidak memiliki landasan hukum syariat.
Tahlilan, wirid, yang tidak sama persis seperti di zaman Rasulullah tidak dianggap bid'ah
Hadits no. 30
Hasud tidak boleh, kecuali dalam dua hal :
Hasud tidak boleh, kecuali dalam dua hal :
- Meng-iri-kan seorang laki-laki yang hafal atau ahli Qur'an, yang senantiasa hidup bersama Al-Qur'an.
- Boleh iri kepada orang yang diberikan harta tapi "loman", suka berinfaq
Hadits no. 31
Orang yang dermawan dekat kepada Allah, sesama manusia, surga, tetapi jauh dari neraka.
Orang yang pelit jauh dari Allah, manusia, surga, tetapi dekat kepada neraka.
Dalam realitas sosial " jika ada gula, maka ada semut." temannya banyak karena suka kepadanya
Ada orang yang ritualnya biasa saja, tapi "loman" termasuk walinya Allah.
Orang yang tidak ahli ibadah tapi "loman" lebih baik daripada yang ahli ibadah tapi bakhil
Yang paling baik adalah ahli ibadah dan "loman"
Yang paling rendah adalah tidak ahli ibadah, pelit sekalian.
Hadits no. 32
Dalam Kitab Hilyatul Auliya wa Thabaqatul Asyfiya, ini ditulis oleh Al Imam Abu Nuaim Al Ashfani - rahimahulloh, Rasulullah pernah bersabda : "umatku tidak akan bergeser dari kebaikan, selama mengambil ilmu dari ulama'."
Hadirilah di majelis dengan para panggedhe (ulama besar) dan bertanyalah kamu pada ulama dan bergaulah kamu dengan ahli hikmah
Dalam Kitab Hilyatul Auliya wa Thabaqatul Asyfiya, ini ditulis oleh Al Imam Abu Nuaim Al Ashfani - rahimahulloh, Rasulullah pernah bersabda : "umatku tidak akan bergeser dari kebaikan, selama mengambil ilmu dari ulama'."
Hadirilah di majelis dengan para panggedhe (ulama besar) dan bertanyalah kamu pada ulama dan bergaulah kamu dengan ahli hikmah
Syaikh Nawawi al - Bantani dalam syarah Kitab Nashoihul Ibad, menyebutkan bahwa ulama ada tiga macam :
- Orang yang sangat mengerti atas hukum-hukum Allah
- Hukama' atau ahli hikmah, adalah ulama yang mengetahui tentang Dzat-Nya Allah. cirinya Akhlaknya luhur, sabar, tawadhu', memiliki makrifat yang hatinya selalu bersambung kepada Allah. Asror yaitu hati yang paling terdalam menyinarkan Cahaya Allah, tidak banyak berkata tetapi mengagumkan dalam akhlaknya.
- Ulama Kubaro yaitu merupakan penggabungan nomor 1 dan 2, (pintar, mengetahui, expert hukum Allah, sekaligus hukama')
Di akhhir zaman, banyak orang yang memakai atribut ulama, elok penjelasan dan pandai menjelaskan ayat-ayat, tetapi sesungguhnya tidak memiliki kredibilitas 'Amilin. Maka bila mengikuti ulama, ikutilah yang paripurna.
Baca pula :
- Hadits no : 1 dan 2
- Hadits no : 3 dan 4
- Hadits no : 5, 6, 7 dan 8
- Hadits no : 9, 10, dan 11
- Hadits no : 12, 13, dan 14
- Hadits no : 15, 16, dan 17
- Hadits no : 18, 19, 20, dan 21
- Hadits no : 22, 23, 24, dan 25
- Hadits no : 26, 27, dan 28
- Hadits no : 29, 30, 31 dan 32
- Hadits no : 33, 34, 35 dan 36
- Hadits no : 37, 38, 39, dan 40
Semoga menjadi ilmu barokah dan bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar